Heboh masuknya kembali film box office dari Hollywood ke Indonesia, sempat membawa angin segar bagi anda, penggemar film yang merasa jenuh dengan terpaan film lokal yang secara kualitas, masih belum mampu menghibur dan cenderung tampil dengan tema yang monoton. Apalagi mulai bulan Juni ini dimulailah apa yang disebut dengan 'summer movies' dimana film-film yang rilis sebagian besar merupakan film blockbuster.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, sempat mengungkapkan bahwa minggu depan akan keluar SK Menkeu untuk pajak film film asing. "Film asing sudah selesai urusannya pajak filmnya. Minggu depan barangkali sudah keluar SK Menkeu. Setelah itu film asing akan terus mengalir dan melengkapi film Indonesia," ungkap Jero Wacik.
Hal tersebut ternyata dibantah oleh Menteri Keuangan, Agus DW Martowardojo. "Memangnya dia (Jero Wacik), yang neken (menandatangani) SK? Masih mau dibahas," seru Agus Martowardojo. Menteri Keuangan ini mengaku bahwa masih ada dua importir besar yang belum melunasi pembayaran pajak dan pemerintah tidak akan memberikan insentif tambahan bagi para pelaku industri film.
"Kalau misalnya yang terkait dengan bea masuk royalti ini diberikan keputusan fiskalnya, belum tentu industri film akan tumbuh dengan cepat," ungkap Menkeu.
Dari tiga mitra Motion Picture Asociation (MPA) di Indonesia, hanya satu yang telah membayarkan kewajibannya dan Agus Marto mempersilakan MPA untuk beralih pada importir asal Indonesia lainnya.
(berbagai sumber)
0 Comment:
Post a Comment